Sabtu, 07 Januari 2012

PEMBERDAYAAN MASYRAKAT


BAB I
PENDAHULUAN

A.        LATAR BELAKANG
Kondisi kesehatan lingkungan di seluruh Indonesia terutama di daerah padat penduduk dewasa ini masih menjadi permasalahan yang perlu mendapat perhatian lebih intensif, karena kondisi lingkungan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak. Penyakit yang menyerang kalangan anak-anak didominasi oleh penyakit-penyakit menular seperti ISPA, Diare, Kecacingan dan parasit serta penyakit yang ditularkan dengan perantaraan serangga, seperti nyamuk Aedes aegypti membawa virus yang menyebabkan penyakit Demam Berdarah, nyamuk Anopheles membawa protozoa yang mengakibatkan penyakit malaria. Hal tersebut masih menjadi ancaman penduduk yang berada di daerah endemis. Sekarang ini kendati angka kematian bayi dan balita telah turun, tetapi hasil pembangunan di bidang kesehatan masih belum mampu menurunkan angka kesakitan anak-anak Indonesia terutama dari risiko penularan penyakit-penyakit menular. Secara epidemiologis, penyebaran penyakit yang berbasis lingkungan masih tinggi, seperti penyakit ISPA, TB paru dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh buruknya sanitasi lingkungan.
Masalah kesehatan lingkungan tidak hanya terbatas karena faktor sosial ekonomi yang lemah. Kelompok sosial ekonomi yang kuat juga mempunyai masalah dalam menciptakan lingkungan yang sehat terutama bagi anak-anak. Untuk mewujudkan lingkungan yang sehat terutama bagi anak-anak, WHO (World Health Organization) dalam memperingati Hari Kesehatan sedunia, mengambil tema lingkungan bagi anak-anak. WHO menetapkan enam masalah utama yang menjadi prioritas, yaitu rendahnya tingkat keamanan pasokan air bagi kebutuhan rumah tangga, tingkat kebersihan dan sanitasi yang rendah, masalah polusi udara, penyakit menular melalui udara, masalah bahan-bahan kimia, serta masalah kecelakaan yang biasa menimpa anak-anak di lingkungan mereka.
Dari enam masalah yang diprioritaskan oleh WHO, beberapa diantaranya masih dirasakan oleh dusun Z, antara lain penyakit V, W, X, dan sebagainya. Data dari Puskesmas Pakualaman, menunjukan bahwa masalah penyakit X masih mendominasi di setiap dusun dalam wilayah kerja Puskesmas Pakualaman. Keadaan tersebut mungkin disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan, serta ketidakmampuan masyarakat untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sehat karena sosial ekonomi.
Dalam rangka mewujudkan peran professional ahli kesehatan, maka upaya pengembangan tenaga kesehatan diarahkan pada sektor publik dan sektor swasta secara terpadu. Praktik Pemberdayaan Masyarakat merupakan pengalaman IPTEK yang sudah dipelajari, menuntun mahasiswa kepada pola kerja interdisiplin dan terpadu yang dilandasi upaya penanggulangan masalah kesehatan yang ada masyarakat. Pemberdayaan masyarakat memberikan penekanan pada prosedur demokrasi, kerjasama sukarela, menolong diri sendiri pengembangan kepemimpinan lokal dan pendidikan.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat berorientasi pada masalah kesehatan yang berbasis lingkungan, karena lingkungan merupakan salah satu penyebab utama penyakit. Pemberdayaan masyarakat dilakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan cara mengadakan pelatihan  terhadap kader desa. Metode pendekatan dalam pelatihan tersebut menggunakan pendekatan coorporative self-help karena diharapkan dengan pendekatan ini masyarakat mampu memecahkan masalah kesehatan yang berbasis lingkungan secara mandiri. Pada metode ini, masyarakat dapat berpartisipasi aktif untuk mengeluarkan pendapat tentang masalah yang dihadapi, sedangkan pihak luar hanya membantu memecahkan suatu masalah. Maka dalam hal ini pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya untuk menanamkan kesadaran masyarakat dalam melakukan perbaikan- perbaikan kesehatan lingkungan.
         Informasi yang kami dapat dari data Puskesmas Pakualaman bahwa penderita penyakit X berjumlah Y dalam 3 bulan terahkir ini. Data tersebut dilanjutkan dengan survey pendahuluan yang dilaksanakan selama Praktik pemberdayaan masyarakat di dusun Z.
            Dengan adanya kasus penyakit berbasis lingkungan di daerah tersebut, maka mahasiswa Politeknik Kesehatan Yogyakarta melakukan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat agar jumlah penyakit berbasis lingkungan tersebut dapat diminimalisir. Selain itu, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli dan memperhatikan kesehatan lingkungan di sekitarnya.

B.       TUJUAN
1.         Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan lingkungan di RW 1 kelurahan Purwokinanti secara sistematis, terencana dan mampu menyusun laporan hasil pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan.
2.         Tujuan Khusus
a.        Mampu mendapatkan 10 penyakit terbanyak di Puskesmas dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Mahasiswa mampu memaparkan masalah kesehatan masyarakat (10 penyakit terbanyak) kepada masyarakat (L1), sehingga mahasiswa dapat mengetahui permasalahan kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan lingkungan.
b.        Mampu mendampingi pemuka masyarakat atau kader untuk melakukan comunity self survey. Sehingga,  mampu menggali kebutuhan  masyarakat (pengetahuan dan ketrampilan) untuk menyelesaikan masalah atau prioritas mereka sendiri (L2).
c.         Mampu melaksanakan pelatihan dengan materi terkait masalah prioritas sebagai salah satu kegiatan (L3), sehingga dapat meningkatkan pengetahuan kader dan masyarakat mengenai kesehatan lingkungan..
d.        Mampu mendampingi masyarakat dan kader dalam mendesiminasikan pengetahuan dan ketrampilannya kepada masyarakat (L4), serta memberikan keterampilan kepada kader sehingga kader dapat memberikan penyuluhan rutin kepada masyarakat..

C.       MANFAAT
a.   Bagi Masyarakat
Masyarakat mampu memecahkan masalah kesehatan secara mandiri, melakukan perbaikan kesehatan individu serta mempunyai bekal pengetahuan seputar kesehatan yang berbasis lingkungan.
b.   Bagi Kader
Bertambahnya pengetahuan dan kader dapat melakukan penyuluhan kepada anggota masyarakat tentang kesehatan khususnya kesehatan yang berbasis lingkungan
c.   Bagi Puskesmas
Puskesmas dapat mengetahui permasalahan kesehatan yang ada pada masyarakat sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan tindak lanjut.


d.   Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu berinteraksi dengan masyarakat seputar kesehatan lingkungan serta mengaplikasikan teori yang diperoleh dari mata kuliah.

D.       RUANG LINGKUP
a.         Materi
Materi yang diteliti berkaitan dengan Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat bidang kesehatan lingkungan seputar penyakit berbasis lingkungan.
b.         Responden
Dalam kegiatan ini responden yang dikenai observasi adalah semua masyarakat di RW 1 Kelurahan Purwokinanti.
c.         Waktu
Kegiatan akan dilakukan pada bulan Oktober – November 2011, sesuai jadwal praktik mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat.

d.         Lokasi
Lokasi kegiatan akan dilakukan di RW 1 Kelurahan  purwokinanti yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pakualaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar